TY - JOUR
KW - Faktor Risiko
KW - Keberhasilan pengobatan
KW - Kusta
KW - Pemegang program
KW - Petugas Kesehatan
AU - Rahmah AN
AU - Santik YDP
AB - Jumlah kasus baru kusta di Kabupaten Indramayu pada tahun 2022 sebanyak 377 kasus (21,37 per 100.000 penduduk) dan RFT Rate PB sebesar 88,889 sedangkan RFT Rate MB sebesar 79,17. Sedangkan pada tahun 2023 jumlah kasus kusta sebanyak 299 kasus (12,92 per 100.000 penduduk) dan RFT Rate PB sebesar 84,85 sedangkan RFT Rate MB sebesar 76,7. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor keberhasilan pengobatan dari segi faktor pendorong petugas pemegang program kusta di Kabupaten Indramayu. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional (mencari hubungan antar variabel) dengan pendekatan cross sectional. Kasus dalam penelitian ini yaitu faktor pendorong keberhasilan pengobatan dari sigi petugas pemegang program, kriteria inklusi yaitu petugas kusta yang bekerja di puskesmas wilayah kerja Dinkes Kabupaten Indramayu dan memiliki angka keberhasilan pengobatan (RFT). Sampel yang ditetapkan sebesar 33, dengan teknik purposive sampling, instrumen yang digunakan yaitu kuisioner terstruktur. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara pengalaman kerja (p value=0,009), tingkat pengetahuan (p value=0,023), motivasi kerja (p value=0,024), dan tidak ada hubungan antara usia (p value=1,000), pelatihan kusta (p value=0,601), jenis profesi (p value= 0,485). Saran kepada petugas kusta di puskesmas untuk meningkatkan motivasi kerja, pengetahuan kusta dan aktif dalam kegiatan CFR serta pemberian obat kepada penderita, supaya dapat menaikkan angka keberhasilan pengobatan kusta.
BT - Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat
DO - 10.31943/afiasi.v9i2.361
IS - 2
LA - BAH
M3 - Article
N2 - Jumlah kasus baru kusta di Kabupaten Indramayu pada tahun 2022 sebanyak 377 kasus (21,37 per 100.000 penduduk) dan RFT Rate PB sebesar 88,889 sedangkan RFT Rate MB sebesar 79,17. Sedangkan pada tahun 2023 jumlah kasus kusta sebanyak 299 kasus (12,92 per 100.000 penduduk) dan RFT Rate PB sebesar 84,85 sedangkan RFT Rate MB sebesar 76,7. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor keberhasilan pengobatan dari segi faktor pendorong petugas pemegang program kusta di Kabupaten Indramayu. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional (mencari hubungan antar variabel) dengan pendekatan cross sectional. Kasus dalam penelitian ini yaitu faktor pendorong keberhasilan pengobatan dari sigi petugas pemegang program, kriteria inklusi yaitu petugas kusta yang bekerja di puskesmas wilayah kerja Dinkes Kabupaten Indramayu dan memiliki angka keberhasilan pengobatan (RFT). Sampel yang ditetapkan sebesar 33, dengan teknik purposive sampling, instrumen yang digunakan yaitu kuisioner terstruktur. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara pengalaman kerja (p value=0,009), tingkat pengetahuan (p value=0,023), motivasi kerja (p value=0,024), dan tidak ada hubungan antara usia (p value=1,000), pelatihan kusta (p value=0,601), jenis profesi (p value= 0,485). Saran kepada petugas kusta di puskesmas untuk meningkatkan motivasi kerja, pengetahuan kusta dan aktif dalam kegiatan CFR serta pemberian obat kepada penderita, supaya dapat menaikkan angka keberhasilan pengobatan kusta.
PB - Universitas Wiralodra
PY - 2024
SP - 80
EP - 89
T2 - Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat
TI - Faktor Petugas Kesehatan dalam Keberhasilan Pengobatan Penyakit Kusta di Tingkat Puskesmas Kabupaten Indramayu
UR - https://afiasi.unwir.ac.id/index.php/afiasi/article/view/361/167
VL - 9
SN - 2622-3392, 2442-5885
ER -